AM 2 – Hari jum’at merupakan salah satu diantara tujuh hari yang disebut sebagai hari raya yang istimewa di setiap pekan bagi umat Islam. Memang pada dasarnya, semua hari dalam islam tidak ada yang tidak baik, semuanya baik. Namun, ada satu hari yang Allah jadikan sebagai hari yang mulia daripada hari-hari yang lainnya, yaitu hari jumat.
Saking mulianya hari jumat tersebut, para ulama menuliskan tentang kemuliaan hari jumat dalam satu kitab tersendiri. Salah satunya adalah karya Imam Jalaluudin As-Suyuthi (911 H) yang berjudul Nurul Lum’ah fi Khashaish al-Jum’ah, yang dimana dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa lebih dari 100 keistimewaan mengenai hari jum’at. Dan masih banyak karya ulama terkenal lainnya yang memiliki buku tentang hari jum’at
Shalat Jum’at
Hukum pelaksanaan sholat jum’at adalah fardhu ‘ain bagi setiap laki-laki yang memenuhi kriteria untuk menunaikan shalat jum’at. Dan para ulama sepakat bahwa siapa saja yang mengingkari mengenai kewajiban menunaikan shalat jum’at, maka ia telah keluar dari agama Islam. Kewajiban ini berdasarkan dari dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’.
Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt memerintahkan untuk menunaikan shalat jum’at sebagaimana yang tercantum QS. Al-Jumu’ah ayat 9:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah/62: 9)
Dalam kajian tafsir, para ulama berbeda pendapat mengenai redaksi dari ذِكْرِ اللّٰهِ. Sebagian ada yang menafsirkan bahwa maknanya adalah shalat jum’at. Sebagian yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud dari ذِكْرِ اللّٰهِ adalah khutbah jum’at.
Namun secara fikih, perbedaan pendapat tersebut tidak merubah hukum wajib pada shalat jum’at menjadi hukum yang lainnya seperti sunnah atau mubah. Karena pada dasarnya khutbah jum’at dan shalat jum’at adalah satu rangkaian ibadah khusus yang disyariatkan pada hari jum’at.
Keutamaan Hari Jum’at
Selain hari jum’at disebut sebagai hari raya setiap pekan umat Islam, tentu saja hari jum’at memiliki banyak keutamaannya.
- Hari diciptakannya Nabi Adam a.s.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
قَالَ النَّبِيُّ صلى االله عليه وسلم: «خَيْرُ يَوُمَ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمَ الْجُمعَة
:ِ فِيهِ خُلِقَ آدَم،ُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّة،َ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمَ الْجُمُعَةِ»
Artinya: “Hari yang terbaik sejak terbit matahari yaitu hari Jum’at, pada hari Jum’at diciptakan Adam, dan pada hari Jum’at Adam dimasukkan ke surga, dan pada hari Jum’at Adam dikeluarjkan dari surga , dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.“ (HR. Imam Muslim, Imam Ahmad dan Tirmididzi)
- Nabi Adam a.s. dikeluarkan dari Surga dan diturunkan ke Bumi
Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa dikeluarkan dari surga karena memakan buah khuldi dan melanggar perintah Allah SWT. Mereka berdua lalu diturunkan ke bumi sebagai hukumannya dan peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat.
Turunnya Nabi Adam AS dan Siti Hawa telah dijelaskan dalam Al Quran, tepatnya di dalam Surat Al-Baqarah ayat 36:
فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ
Artinya: “Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya17) sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Al-Baqarah/2: 36)
- Terjadinya Hari Kiamat
Keutamaan hari Jumat juga ditandai dengan terjadinya kiamat di hari tersebut, berdasarkan penjelasan dari Nabi Muhammad SAW hari akhir umat manusia akan terjadi pada hari Jumat. Di dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Pada hari itu (Jumat) Kiamat akan terjadi dan tak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada hari Jumat sejak subuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari Kiamat kecuali jin dan manusia”. (HR. Abu Daud).
- Hari Mustajab untuk Berdoa
Keutamaan hari Jumat selanjutnya, yaitu menjadi hari yang paling mustajab untuk memanjatkan doa. Orang-orang mukmin yang memanjatkan doa di hari Jumat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah SWT, maka doanya tersebut akan dikabulkan.
Berdoa sejatinya bisa dilakukan kapan saja namun ada beberapa waktu mustajab untuk dilakukan. Hari Jumat merupakan waktu yang paling mustajab untuk berdoa dan meminta sebuah kebaikan dari Allah SWT.
Sebagaimana yang disampaikan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jumat lalu ia bersabda,
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852, dari sahabat Abu Hurairah).
- Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Keutamaan hari Jumat lainnya, yaitu pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT karena mengerjakan ibadah (sunnah maupun wajib) dan amal kebajikan.
Orang-orang mukmin yang melakukan kegiatan ibadah dan kegiatan sosial di hari Jumat, akan memperoleh pahala yang lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya.
Pernyataan ini dikuat oleh Imam Asy-Syafi’I dalam kitab Al-Umm:
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
Artinya: “Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’”. (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, hal. 239).
- Orang yang Wafat di Hari Jumat Dilindungi dari Fitnah Kubur
Orang-orang yang meninggal pada hari Jumat akan dilindungi oleh Allah SWT dari fitnah kubur. Jadi mereka akan dipermudah ketika berada di alam kubur, hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan dalam sebuah hadis berikut ini:
Dari Abdullah bin Amru RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang muslim meninggal di hari Jumat, kecuali Allah lindungi dari fitnah kubur.” (HR Tirmizi 1074)
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya pada hari jum’at
Sunnah-Sunnah Hari Jum’at
Secara ringkas, berikut ini beberapa sunnah di hari jum’at:
- Membaca Surat Al-Kahf (HR. AN-Nasa’I & Baihaqi)
- Perbanyak Sholawat Nabi (HR. Muslim No. 408)
- Memotong Kuku dan Bercukur Kumis (HR. Imam Al-Baihaqi)
- Perbanyak Berdo’a di Hari Jum’at (HR. Bukhari & Muslim)
- Dianjurkan Mandi Besar Sebelum Berangkat Shalat Jum’at HR. Ibnu Khuzaimah & Ibnu Hibban)
- Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian (HR. Bukhari No. 883)
- Segera Menghadiri Shalat (HR. Muslim No. 3211)
- Wajib Mendengarkan Khutbah dengn Khidmat (Muttafaqun ‘Alaih)
Sumber
Syafri Muhammad Noor, Hukum Fiqih Seputar Jum’at, Cet. 2019
Beberapa Kitab Hadits Shahih dan Kitab Sunan tentang Bab Hari Jum’at
Lukha – Kontributor AM 2
- Biar ‘Vibes’ Hari Jum’at Makin Terasa, Simak Nih Tentang Hari Jum’at
- Tafsir Al-Qur’an: Tafsir Surat Al-Ashr (Demi Waktu)
- Kisah Inspiratif Al-Qur’an: Kisah Ubay bin Ka’ab (2/2)
- Kisah Inspiratif Al-Qur’an: Kisah Ubay bin Ka’ab (1/2)
- Kisah Inspiratif Abdullah bin Mas’ud: Perjalanan Menghafal Al-Qur’an
The post Biar ‘Vibes’ Hari Jum’at Makin Terasa, Simak Nih Tentang Hari Jum’at appeared first on Bagian Tahfidz Al-Qur’an Al-Multazam 2.