Sebuah Sabar

AM 2 – Sabar itu adalah sifat manusia yang positif dengan kinerja yang terbilang sederhana untuk dilakukan, yaitu dengan menahan diri dari sesuatu yang tidak penting, membuat kerugian ataupun menahan diri dalam mencapai sesuatu tujuan secara lahiriah maupun batiniyah. Misalkan dalam belajar, dalam bisnis, berkomunikasi, menahan emosi, dari bencana dan sabar dalam ibadah.

Sabar itu unik. Ia berusaha menahan yang sebenarnya tidak ia perlukan yang orang lain kerjakan, dan ia masih tetap nyaman-nyaman saja. Luar biasa.

Namun, tidak sedikit seseorang menjalankan sifat sabar ini dengan berhasil sampai akhir. Dan yang terjadi adalah sesuatu muncul yang tak terduga kepada kita akibat gagal dalam bersabar, seperti dalam hal pertemanan ada pertengkaran, urusan ibadah tidak khusyu’, mencapai target capaian keilmuan ataupun dalam belajar apapun tidak sesuai rencana dan lain-lain.

Padahal dibalik itu semua, ada sesuatu yang terang benderang jika terus menyelami dengan sabar. Yaitu sebuah keberhasilan, capaian yang luar biasa. Allah SWT mengingatkan kepada kita untuk terus bersabar, kemudian tidak mengeluh, tidak hilang kepercayaan diri, dan pesimis menghadapi cobaan.

Allah SWT berfirman,

“Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)

Kita tidak hanya diuji sekadar secara batiniyah saja, namun Allah menguji hambanya menguji secara lahiriyah juga, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah :

“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,” (QS. Al-Baqarah: 155)

Allah SWT menguji kita dengan ketakutan, entah itu takut kepada teman, preman, takut kepada kekurangan diri sendiri, masa depan dan lain sebagainya. Menguji dengan kelaparan, lalu kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Sampai kapan ia bertahan dengan kondisi seperti itu. Apakah ia akan bertindak yang diharamkan oleh Allah seperti mencuri, merampok atau justru sebaliknya?

Lalu apa hikmah dibalik sabar ini?

Kita akan mendapat ganjaran pahala yang luar biasa, walaupun kita hanya bersabarnya sesaat saja.

“Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: ‘Sabar sesaat itu lebih baik dari dunia seisinya.”

Dengan kita bersabar, itu adalah salah satu wujud syukur kita kepada Allah SWT. Jika kita diberikan ujian oleh Allah, dari yang paling ringan hingga terberat dalam seumur hidup, adalah percayalah bahwa kita itu pilihan Allah. Derajat kita akan diangkat lebih mulia di dunia dan akhirat.

Sabar pun dapat membawa kita pada keselamatan, jika kita terus menjaga rasa sabar yang ada di hati kita. Sabar dikala kita terpancing emosi kemudian menahannya karena mengharapkan ridho Allah, insyaa Allah akan menjaga kita.

Apalagi negara kita-Indonesia masih berada di pandemi Covid-19, tentunya kita sebagai muslim kemudian memiliki keinginan untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, harus memunculkan dan selalu menjaga rasa sabar ini di hati kita diiringi mengharap ridho-Nya.

Sehingga dengan kita bersabar, insyaa Allah semua bisa teratasi dan dilalui dengan baik.

Lukha – Kontributor AM 2

The post Sebuah Sabar appeared first on Bagian Tahfidz Al-Qur’an Al-Multazam 2.

Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam Membuka Pendaftaran Santri Baru Angkatan 2025-2026
Daftar Sekarang Qouta Terbatas

 

This will close in 20 seconds